PROPOSAL RAMAH LINGKUNGAN DI BIDANG IT
METODE IMPLEMENTASI VIRTUALISASI
I.LATAR BELAKANG
Secara garis besar, metodologi yang digunakan untuk melakukan perancangan dan implementasi teknologi virtual pada Local Area Network (LAN) adalah dimulai dengan perencanaan topologi LAN server virtual, kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam implementasi, instalasi, koneksi jaringan, konfigurasi, dan persiapan pengujian. Skenario yang akan digunakan adalah menggabungkan tiga server virtual ke dalam satu server fisikal yang berisi mesin-mesin virtual sebagai implementasi masing-masing server pada jaringan tradisional dan beberapa tambahan mesin virtual lainnya. Model topologi jaringan tradisional yang digunakan pada pengujian terdiri dari tiga buah komputer yang berfungsi sebagai server dan dihubungkan dengan empat workstation melalui hub dengan perantaraan kabel RJ 45. Masingmasing server menjalankan peran yang berbeda yaitu server A berfungsi sebagai active directory (AD), server B berfungsi database server, dan server C berfungsi sebagai mail server.
II.Maksud dan tujuan
II.a. Maksud
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, bahawa maksud dari pengajuan peroposal ini adalah, terjalinnya sebuah hubungan yang baik antara perusahaan Bapak/Ibu . Dengan hubungan baik tersebut kami berharap adanya pemberian bantuan (donasi) dari perusahaan bapak kepada, kami sehingga setiap program yang sedang dan akan dilaksanakan di lapangan dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi semua pihak.
II.b Tujuan
• Terjalin hubungan yang baik antara perusahaan Bapak/ibu dengan perusahaan kami.
• Menambah pengetahuan,wawasan tentang ramah lingkungan.
• Terciptanya kondisi yang ramah lingkungan melalui kegiatan implementasi virtualisasi.
III.Kegiatan
Program implementasi virtualisasi sebagai awal dari kegiatan, yang nantinya akan dikembangkan sesuai kondisi dan situasi. Saat ini kegiatan meliputi program kegiatan jangka panjang dan jangka pendek sebagai berikut.
A.Program jangka panjang
Terdapat beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk mengatur sumber daya CPU yaitu:
1. Memilih jumlah logical processor yang dialokasikan bagi mesin virtual. Logical processors melakukan mirroring terhadap jumlah fisikal cores yang dipasang pada mesin. Contohnya, pada server yang memiliki empat processor cores hanya dipetakan satu logical processor ke mesin virtual meskipun mesin dapat lebih menguntungkan jika memiliki multiple logical processors. Pertimbangannya adalah jika server tersebut melakukan host terhadap tiga mesin virtual yang berbeda maka dialokasikan sebuah CPU core untuk sistem operasi host dan masing-masing mesin virtual.
2. Menentukan persentase sumber daya CPU bagi mesin virtual. Hal ini dilakukan pada mesin virtual yang menjalankan aplikasi CPU secara intensif sehingga bisa dipastikan bahwa mesin virtual selalu memiliki paling sedikit tingkatan minimal sumber daya CPU yang dapat digunakan olehnya.
3. Pembatasan mesin virtual yang menjaga agar tidak menggunakan sumber daya CPU secara berlebihan. Hal ini bertolak belakang dengan poin 2 di atas. Pada server dengan empat processor cores dilakukan konfigurasi pada masing-masing mesin virtual untuk dapat menggunakan hingga 100% sumber daya CPU yang telah diasosiasikan dengan satu dengan satu logik processor. Oleh karena terdapat empat logikal processor pada mesin maka pengaturan ini menggunakan 25% dari total sumber daya CPU mesin.
4. Menentukan bobot relatif penggunaan mesin virtual. Dasar pemikirannya adalah mesin virtual dengan bobot relatif lebih tinggi akan menerima lebih banyak CPU time, dan mesin virtual dengan bobot relatif lebih rendah akan menerima lebih sedikit CPU time. Namun jika tidak diperlukan perlakuan khusus bagi setiap mesin virtual maka dapat dialokasikan CPU time yang sama.
B. Program dan kegiatan Jangka Pendek
Program dan kegiatan jangka pendek adalah kegiatan yang bersifat rutin dilaksankan sekali dalam 1 (satu) minggu, yakni pada tiap-tiap hari minggu. Perencanaannya pun di programkan per 1(satu bulan) dengan kegiatan yang berbeda di tiap miggunya, kegiatan yang telah kita jalani antara lain:
• Perakitan Cpu.
• Instalasi.
• Pemasangan jaringan.
• Persiapan pengujian dll.
IV.Donasi
Agar perusahaan kami bisa berkembang dan jumlah buku bisa bertambah, serta makin luasnya ruang gerak dalam berkretifitas, kami mengajak anda para donatur. Baik secara individu, organisasi maupun korporat, membantu dan menjadi bagian dari perusahaan kami. Kepedulian anda adalah cerminan membangun bangsa danlingkungan yang sehat.
Kami juga mengundang anda untuk ikut dalam kegiatan implementasi virtualisasi bagi anda yang biasa melakukan pemasangan jaringan Tcp/Ip,dan dapat membantu kegiatan-kegiatan yang kami lakukan.
Jika ada yang ingin bersama-sama kami mengatasi dana operasional, berapa berapapun jumlahnya kami akan senang hati, menerimanya.
V.Sarana penunjang yang dibutuhkan
Model topologi jaringan tradisional yang digunakan pada pengujian terdiri dari tiga buah komputer yang berfungsi sebagai server dan dihubungkan dengan empat workstation melalui hub dengan perantaraan kabel RJ 45. Masingmasing server menjalankan peran yang berbeda yaitu server A berfungsi sebagai active directory (AD), server B berfungsi database server, dan server C berfungsi sebagai mail server.
VI. Penutup
Beberapa parameter yang berperan dalam menentukan skalabilitas sistem server virtual ialah terdiri dari overhead, linearitas dan isolasi kinerja yang dilakukan pada kondisi tertentu.
• Overhead
Overhead diukur dengan kondisi pada satu waktu baik server tradisional dan server virtual hanya ada satu proses yang berjalan. Overhead yang terjadi pada single VM masih bisa diabaikan, namun terjadi degradasi kinerja seiring dengan bertambahnya jumlah mesin virtual yang aktif.
• Linearitas
Perhitungan berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan untuk linearitas normal waktu eksekusi meningkat sebanding dengan jumlah mesin virtual yang dijalankan pada waktu yang bersamaan. Kondisi ini berlaku pula pada server tradisional.
• Isolasi Kinerja
Sebuah mesin virtual melakukan isolasi terhadap fisikal mesin yang berada dibawahnya secara efisien. Sistem virtual secara eksplisit melakukan implementasi mekanisme penggunaan bersama yang dilakukan secara adil untuk memastikan adanya isolasi kinerja diantara mesin-mesin virtual.
• Penggunaan maksimum sumber daya
Beban jaringan dan pertimbangan kinerja infrastruktur virtual sama dengan aspek-aspek yang mempengaruhi jaringan fisikal, meliputi pola dan intensitas trafik jaringan, implementasi dan konfigurasi stack jaringan, ketersediaan sumber daya komputasi untuk melakukan proses transaksi jaringan, dan aspek fisik jaringan.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan dapat memberikan gambaran program dan kegiatan yang sedang dan akan kami laksanakan. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih
Rabu, 12 Januari 2011
PROPOSAL RAMAH LINGKUNGAN DI BIDANG IT
AIR MATA INDONESIA
AIR MATA INDONESIA
Pagi buta nan indah suasana kabut membiaskan beningnya nuansa waktu
Air merekah bak membuih menggelegarkan sanubari anak manusia yang ternganga………..
Alam sedang duka, tak dapat lagi menampung amarahnya,
akankah ini kemungkaran dari kelalaian kita semua…….!!!!
Air bah menggetarkan tembok pembatas waktu dan cinta.
menerjang bagai halilintar, meluluh lantakan bumi yang dipijak.
tak ada lagi senyum, tak ada lagi tawa.
Derai air mata menjadi darah,
air mata ditinggal sanak saudara,
air mata ditinggal orang tua,
air mata ditinggal adik tercinta,
air mata ditinggal kakak tercinta,
air mata ditinggal semua yang dikasihinya.
Ya ALLAH…….Ya Maha Kuasa
Ampuni kami yang lalai akan perintahmu,
tapi jangan tambah derita dan nestapa ini pada rakyat kami
yang telah tertimpa kepedihan.
Ya ALLAH …….. Ya Robbi,
Ampuni dosa-dosa saudara-saudara kami di GUNUNG MERAPI
Amarah air bah, adalah amarahMU…………
Berilah kami waktu membalas semua ini.
Ampuni Kami, yA ALLAH………….
Ampuni Pemimpin di Negeri Kami.
Berilah cahaya terang dan nurani yang bening
agar ada sepercik sinar jernih membalut hati mereka
ntuk melihat bahwa tragedi di GUNUNG MERAPI
adalah bukan sekedar amarah air dan tanah,
bukan sekedar amarah alam semata,
namun ini ada peringatan buat kita semua
bahwa kita masih banyak berdosa.
Air mata………..
Air darah……….
di MERAPI……. adalah air mata kita semua.
Buat saudara-saudara di Situ Gintung, bersabarlah, tawakal,
dan berdoa semoga Allah SWT memberikan rahmat, hidayah, dan
Rejeki bertambah untuk mengganti rumah dan harta benda
Jumat, 26 November 2010
PENALARAN & SILOGISME KATEGORIAL
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
1. Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
1. 1. Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
1. 2. Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
2. Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pulaproposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
3. Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
- Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
- Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secaraformal maupun material . Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.SILOGISME KATEGORIAL
MEMAHAMI POLA PENALARAN
Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan dikemukakannya kepada orang lain.
Pola penalaran secara sederhana dibedakan menjadi dua: 1) deduktif; dan 2) induktif. Pola penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi secara etimologis berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum / universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.
Dalam konteks demikian terdapat prinsip, hukum, teori, atau putusan lain yang berlaku umum suatu suatu hal, peristiwa, atau gejala. Perhatikan contoh berikut :
1. Semua siswa-siswi kelas XII IPA SMA Gila Nama memperoleh predikat lulus100 % dan memuaskan serta menduduki peringkat empat besar dalam Ujian Nasional tahun lalu. Tetanggaku, Kenthus yang agak nyeleneh itu, siswa kelas XII IPA di sekolah itu. Maka, pastilah si Kenthus lulus dengan predikat memuaskan serta baik nilainya.
2. Semua warga RT 5 / RW 3 Kampung Getah Basah yang ikut memeriahkan peringatan HUT ke-61 Republik Indonesia dengan mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan berarti memiliki sikap nasionalisme yang baik. Pamanku si gendut lagi pula warga kampung itu juga ikut memeriahkan peringatan HUT ke-61 Republik Indonesia dengan mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan. Pasti, pamanku itu sikap nasionalismenya baik.
Apabila kita cermati, kedua contoh di atas menggunakan pola penalaran deduktif, yaitu pola penalaran yang berdasar dari pernyataan yang bersifat umum kemudian mengkhusus. Tipe penalaran seperti ini bermula dari suatu peryataan yang berlaku untuk semua anggota populasi dari suatu komunitas. Berdasarkan hal ini ditariklah kesimpulan yang mengenai salah satu individu anggota komunitas itu.
Jika menggunakan penalaran seperti ini, tidak mungkinkah kita terjebak dalam suatu pola penyamarataan dengan generalisasi atau apriori? Dalam konteks demikian, lebih baik bila kita memadukan pola deduktif dan induktif, terutama kaitannya dengan kehidupan sehari-hari untuk menghindarkan diri dari kesalahan nalar yang bisa berakibat fatal bagi kita. Kemahiran memadukan kedua tipe penalaran ini membawa kita ke arah penalaran yang analistis, kritis, dan intuitif tajam. Apalagi bila hal tersebut bertumpu pada kelengkapan dan akurasi data, fakta, evidensi, dan bukti yang akan memperlihatkan kesahihan dan kecerdasan berpikir.
Silogisme sebagai Bentuk Hasil Penalaran Deduktif
Silogisme merupakan suatu proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas pernyataan-pernyataan ( proposisi yang kemudian disebut premis ) sebagai antesedens ( pengetahuan yang sudah dipahami ) hingga akhirnya membentuk suatu kesimpulan ( keputusan baru ) sebagai konklusi atau konsekuensi logis. Keputusan baru tersebut selalu berkaitan dengan proposisi yang digunakan sebagai dasar atau dikemukakan sebelumnya. Oleh karena hal tersebut, perlu dipahami hal-hal teknis berkaitan dengan silogisme sehingga penalaran kita benar dan dapat diterima nalar.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu diperhatikan konsep-konsep berikut ini :
1. Pernyataan pertama dalam silogisme disebut premis mayor, sedangkan pernyatan kedua disebut premis minor.
2. Dalam silogisme hanya terdapat tiga term ( batasan ), yaitu term I : predikat dalam premis mayor ( B ), term II : predikat dalam premis minor ( C ), dan term III / antara, yaitu term yang menghubungkan antara premis mayor dan premis minor ( A ).
3. Dalam sebuah silogisme hanya ada tiga proposisi, yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
4. Bila kedua premis negatif, tidak dapat ditarik kesimpulan.
5. Bila salah satu premisnya negatif, tidak dapat ditarik kesimpulan yang sahih.
6. Bila salah satu premis partikular, kesimpulan tidak sahih.
7. Kedua premis tidak boleh partikular.
8. Rumus:
PM (premis mayor) : A = B
Pm (premis minor) : C = A
Kesimpulan : C = B
Macam-Macam Silogisme
Silogisme dapat dibedakan menjadi tiga: 1) silogisme kategorial; 2) silogisme hipotetis; dan 3) silogisme alternatif. Namun, bisa juga dibedakan menjadi dua yang lain: 1) silogisme kategorial; dan 2) silogisme tersusun. Perhatikan pembahasan berikut!
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Semua mamalia binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya. Kerbau termasuk mamalia. Jadi, kerbau : binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya.
Yang perlu dicermati adalah, bahwa pola penalaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita tidak demikian nampak, entah di realita pembicaraan sehari-hari, lewat surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain-lain. Oleh sebab itu, dalam menyimak atau mendengarkan atau menerima pendapat seseorang, kita perlu berpikir kritis melihat dasar-dasar pemikiran yang digunakan sehingga kita dapat menilai seberapa tingkat kualitas kesahihan pendapat itu.
Dalam hal seperti ini kita perlu mnenentukan: 1) kesimpulan apa yang disampaikan; 2) mencari dasar-dasar atau alasan yang dikemukakan sebagai premis-premisnya; dan 3) menyusun ulang silogisme yang digunakannya; kemudian melihat kesahihannya berdasarkan ketentuan hukum silogisme.
Berdasarkan hal tersebut tentu saja kita akan mampu melihat setiap argumen, pendapat, alasan, atau gagasan yang kita baca atau dengar. Dengan demikian, secara kritis kita mengembangkan sikap berpikir ke arah yang cerdik, pintar, arif, dan tidak menerima begitu saja kebenaran / opini yang dikemukakan pihak lain. Berdasarkan hal inilah akhirnya kita mampu menerima, meluruskan, menyanggah, atau menolak suatu pendapat yang kita terima.
2. Silogisme Tersusun
Dalam praktik kehidupan sehari-hari bentuk dilogisme di atas ( kategorial ) sering tidak diikuti sebagaimana mestinya, melainkan diambil jalan pintas demi lancar dan cepatnya komunikasi antar pihak. Berikut ini bentuk-bentuk yang dimaksud, yang sebenarnya merupakan perluasan atau penyingkatan silogisme kategorial. Silogisme ini dapat dibedakan dalam tiga golongan: 1) epikherema; 2) entimem; dan 3) sorites.
2.1 Epikherema
Epikherema merupakan jabaran dari silogisme kategorial yang diperluas dengan jalan memperluas salah satu premisnya atau keduanya. Cara yang biasa digunakan adalah dengan menambahkan keterangan sebab: penjelasan sebab terjadinya, keterangan waktu, maupun poembuktian keberadaannya. Perhatikan contoh berikut:
Semua pahlawan§ bersifat mulia sebab mereka selalu memperjuangkan hak miliki bersama dengan menomorduakan kepentingan pribadinya. Sultan Mahmud Badaruddin adalah pahlawan. Jadi, Sultan Mahmud Badaruddin itu mulia.
Semua§ orang nasionalis adalah pejuang sebab mereka senantiasa bekerja tanpa kehendak serta tidak menghalalkan segala cara. Di dalamnya, setiap kegiatan dan keterlibatan mereka yakini bahwa Tuhan juga terlibat. Itulah sebabnya mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan , keadilan, kebersamaan, dan keberbedaan. Bung Tomo adalah seorang nasionalis. Maka, ia seorang pejuang sejati.
Dari kedua contoh di atas terlihat bahwa ada bagian (premis) tertentu yang diperluas dengan menambahkan keterangan, alasan, bukti, dan penjelasan sebagai pelengkap premis mayor. Pola silogistisnya tetap. Hanya saja jumlah keterangan atau atribut yang memperkuat tak terbatas, asalkan memperkuat, mempertegas, dan memperjelas premisnya.
Semua siswa yang rajin belajar dengan teratur, tekun, terencana, dan mempeunyai sistem manajemen yang baik tentu akan berhasil dalam hidupnya di masa depan. Dalam klasifikasi seperti ini, mereka senantiasa mempersiapkan diri demi memahami dan mengerti ilmu yang dipelajarainya, tidak mesti harus menunggu belajar karena ada ulangan. Belajar, bagi mereka, bukan sebatas tahu dan hafal, bukan untuk memperoleh angka yang dicapai dalam ulangan. Mereka belajar secara rutin sebagai bentuk tanggung jawabnya menjawab tantangan masa depan dengan jalan memiliki jadwal pribadi yang tersusun tanpa paksaan dari siapa pun. Mereka belajar sampai tahap menganalisis urgensitas bidang studi, baik untuk hidup sekarang maupun yang akan datrang.
Bagi mereka tiada hari tanpa belajar, tiada hari tanpa prestasi, dan dijadikannya sebagai pegangan hidup. Ardi adalah siswa yang selalu belajar dengan tekun, teratur, rapi, dan terencana. Maka, tentulah masa depan hidupnya pasti baik.
2.2 Entimem
Entimem merupakan bentuk singkat silogisme dengan jalan mengubah format yang disederhanakan, tanpa menampilkan premis mayor. Bentuk silogisme ini bisa dimunculkan dalam dua cara: 1) C=B karena C=A, dan 2) Karena C=A, berarti C=B. Bentuk penalaran ini bisa dikembangkan dalam format yang lebih detail bagian per bagian yang akan memperbanyak gagasan dan konsep. Hubungan logis memegang peran utama dalam penalaran tipe ini. Pada umumnya entimem dimulai dari kesimpulan, hanya saja ada alternatif mengemukakan sebab untuk sampai kepada kesimpulan.
Contoh:
1. Imey memang siswa yang amat baik masa depannya sebab ia bersekolah di SMA Bina Kerangka.
2. Orang itu pasti jagoan. Bukankah ia berasal dari Hollywood?
3. Temanku sebangku itu amat pintar. Ia memang dilahirkan dalam shio macan.
Bila kita cermati, ketiga contoh tersebut dapat dilacak rangkaian silogismenya. Setelah mengembalikan rangkaian silogismenya, kita lihat validitas-validitas premis, terutama premis mayor sebagai dasar bernalar, serta akurasi premis minornya, untuk menarik kesimpulan.
2.3 Sorites
Silogisme tipe ini sangat cocok untuk bentuk-bentuk tulisan atau pembicaraan yang bernuansa persuasif. Silogisme tipe ini didukung oleh lebih dari tiga premis, bergantung pada topik yang dikemukakan serta arah pembahasan yang dihubung-hubungkan demikian rupa sehingga predikat premis pertama menjadi subyek premis kedua, predikat premis kedua menjadi subyek pada premis ketiga, predikat premis kedua menjadi subyek pada premis keempat, dan seterusnya, hingga akhirnya sampailah pada kesimpulan yang diambil dari subyek premis pertama dan predikat premis terakhir.
Pola yang digunakan sebagai berikut:
S 1…………………………………………P 1
S2 …………………………………………P2
S3……………………….…………………P3, dst.
Kesimpulan: S1 ……………………………P3
ASAS PENALARAN DALAM KARANGAN
Aspek Penalaran Dalam Karangan
1. Menulis sebagai hasil proses bernalar.
Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa merupakan hasil proses berpikir kita tentang sesuatu . Hal ini dapat kita mengerti tatkala kita akan mengemukakan pendapat kepada orang lain, misalnya saat berbicara, pikiran kita berkonsentrasi, berproses, kemudian menggunakan media bahasa lisan untuk mengemukakan gagasan. Hal ini pun juga terjadi tatkala kita menulis suatu topik. Untuk menulis suatu topik kita harus berpikir, menghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan, mempertentangkan, mencari faktor penyebab dan akibatnya, dan lain-lain.
Dalam keseharian hidup kita pun saat dalam kondisi sadar dan terjaga, kita senantiasa berpikir. Berpikir memang merupakan kegiatan mental kehidupan manusia. Saat itu pulalah timbul serangkaian fakta hasil pengalaman, pengamatan, percobaan, penelitian, dan referensi dalam urutan yang saling berhubungan serta bertujuan menarik kesimpulan yang terwujud dalam pendapat. Jenis berpikir seperti ini sudah merupakan kegiatan bernalar. Dan proses bernalar merupakan kinerja berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pendapat atau gagasan. Kegiatan ini bisa bersifat ilmiah atau tidak ilmiah.
Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua poroses penalaran tersebut.
2. Penalaran induktif.
Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
3. Penalaram deduktif.
Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut. Artinya, apa yang dikemukakan dalam kesimpulan sudah tersirat dalam premisnya. Jadi, proses deduksi sebenarnya tidak menghasilkan suatu konsep baru, melainkan pernyataan / kesimpulan yang muncul sebagai konsistensi premis-premisnya.
4. Penalaran dalam karangan.
Dalam praktek, proses penalaran tidak dapat terpisahkan dengan proses pemikiran. Tulisan merupakan perwujudan hasil kinerja proses berpikir. Tulisan yang baik, sistematis, dan logis mencerminkan proses berpikir yang baik juga. Begitu juga sebaliknya, tulisan yang kacau mencerminkan proses dan kinerja berpikir yang kacau pula. Karena itu pelatihan keterampilan menulis pada hakekatnya merupakan hal pembiasaan berpikir / bernalar secara tertib dalam bahasa yang tertib pula.
Suatu karya tulis merupakan hasil proses berpikir yang mungkin merupakan hasil deduksi, induksi, atau gabungan di antara keduanya. Suatu tulisan yang bersifat deduktif dibuka dengan suatu pernyataan umum berupa kaidah, teori, peraturan, atau pernyataan lainnya. Selanjutnya pernyataan tersebut dikembangkan dengan pernyataan-pernyataan atau rincian-rincian khusus. Sebaliknya, suatu karya tulis yang induktif dibuka dengan rincian-rincian khusus dan diakhiri dengan suatu kesimpulan umum atau generalisasi. Gabungan antara keduanya dimulai dengan pernyataan umum, diikuti dengan rincian-rincian dan diakhiri dengan pengulangan pernyataan umum yang dikemukakan sebelumnya.
Secara praktis, proses penalaran deduktif dan induktif dikembangkan dalam bentuk paragraf. Yang perlu diperhatikan adalah arah atau alur penalaran dan cara pewujudannya dalam karya tulis. Hal tersebut sangat berhubungan dengan urutan pengembangkan dan isi karangan.
Pola pengembangan gagasan dapat dilakukan dengan : 1) urutan kronologis; 2) urutan spasial; 3) urutan alur penalaran.; dan 4) urutan kepentingan.
Urutan kronologis ditandai dengan penggunaan kata-kata seperti dewasa ini, sekarang, bila, sebelum, sementara itu, sejak saat itu, selanjutnya, dalam pada itu, mula-mula. Bentuk tulisan ini biasanya dipergunakan untuk memaparkan sejarah, proses, asal-usul, dan biografi / riwayat hidup.
Urutan spasial digunakan untuk menyatakan tempat atau hubungan dengan ruang, Biasanya dipakai dengan urutan waktu. Pola ini biasanya menggunakan kata-kata di sini, di situ, di, pada, di bawah, di atas, di tengah, berhadapan, bertolak belakang, berseberangan, dan lain-lain.
Urutan penalaran menghasilkan paragraf deduktif dan induktif. Sedangkan urutan kepentingan dikembangkan berdasarkan skala prioritas gagasan yang dikemukakan., dari yang paling penting, menuju yang penting, ke yang kurang penting.
Selasa, 01 Juni 2010
Tiga Profesi / Bisnis Bidang TI yang paling Prospektif !
Teknologi Informasi tidak pernah lepas dari yang namanya komputer, yang tidak pernah lepas juga dari 3 komponen penting yaitu, hardware, software, dan brainware. Hardware merupakan komponen perangkat keras yang menunjang kerja dari komputer itu sendiri. Contoh hardware adalah seperti monitor, keyboard, mouse, processor, memory, dan masih banyak lagi. Untuk Softwrare sendiri merupakan perangkat lunak yang mendukung kerja dari computer, yang membantu dalam proses kerja user dalam menggunakan computer. Brainware sendiri adalah otak atau pelaku atau pengguna dari computer itu sendiri yaitu, manusia.
Teknologi sendiri dapat diartikan sebagai alat rekayasa manusia yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu alat hasil dari rekayasa manusia yang digunakan untuk menghasilkan sebuah informasi.TI adalah Rekayasa ilmu dalam pengolahan data menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, Sementara Profesi TI adalah orang yang melakukan kegiatan-kegiatan yang berprofesi dalam pengembangan dan implementasi perangkat-perangkat IT.Saat ini ada tiga profesi dalam bidang IT, yaitu:
1. Computational Biology
Terdapat peningkatan kebutuhan untuk menggabungkan ilmu komputer, biologi dan matematika untuk memahami data penelitian dalam jumlah yang sangat besar, Bidang ini mungkin akhirnya memungkinkan dokter untuk menguji pasien tanda genetik yang unik dan menyesuaikan peralatan terbaik dan obat-obatan untuk pasien. Dengan ilmu komputer kemungkinan dokter akan lebih mudah untuk mengetahui gejala penyakit yang ada didalam tubuh manusia hanya dengan alat sensor.
Leroy Hood, salah satu pendiri Institute for System Biology.
2. Parallel Programming
Pada tahun 2012, komputer akan melompat dari core duo prosesor multi sampai core prosesor sebanyak 80 prosesor per mesin dan daya superkomputer pengepakan ke dalam desktop, Core yang berbeda dapat bekerja secara paralel, seperti simfoni’s instrumen, cracking masalah kompleks, membangun model manusia hidup dan mengantisipasi dengan kebutuhan pengguna, semua pada kecepatan hati. Parallel programmer yang dapat menjaga ‘simfoni’ selaras akan permintaan tinggi. Dengan kecepatan yang stabil maka waktu kerja yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mendapat hasil yang memuaskan.
Jerry Bautista, co-direktur Intel berskala Tera Computing Research Program.
3. Teknologi Data
Tahun 2012, frekuensi radio ID chip, kamera video, komputer dan sensor akan menghasilkan jumlah informasi yang luar biasa. Dengan kecanggihan dan keakuratan hasil dari gambar yang diambil maka menimbulkan dampak positif pada bidang informasi yang berbasis gambar visual. Teknologi data membangun struktur-nyata dan virtual yang mengubah tumpukan data menjadi sesuatu yang bermakna dan indah.
Eric Rodenbeck, pendiri dan direktur kreatif di Desain benang sari.
Jumat, 09 April 2010
Perlindungan Hak Cipta di dunia Cyber
Perkembangan global internet sebagai 'milik' publik menyiratkan adanya harapan-harapan akan terjadinya perubahan ruang dan jarak. Perkembangan tersebut juga diramalkan akan menuju pada terbentuknya entitas dengan sistem tingkah laku tertentu, melalui pola-pola pengujian dengan unsur-unsur dominan berupa pengalaman dan budaya dalam penggunaan informasi. Semua itu pada gilirannya harus diakui oleh hukum mana pun di semua belahan bumi, yang tentu saja berbeda-beda impaknya terhadap kaitan antara hukum dengan ekonomi, politik ataupun ideologi.
Hubungan antara hukum dan teknologi internet tentu saja akan menjadi unik. Dunia cyber sebagai manifestasi sistem informasi dan telekomunikasi yang terpadu dalam suatu jaringan global, adalah ruang tanpa batas yang dapat diisi dengan sebanyak mungkin kategori. Baik yang sudah ada, akan ada, dan mungkin akan terus berkembang. Dari perdagangan, perhubungan, kesehatan, sampai militer, dan sebagainya, dan seterusnya. Bahkan anda sendiri dapat membentuk komunitas dari tingkatan keluarga, arisan sampai pada tingkatan sebuah negara di dunia cyber yang tiada batas (unlimited world).
Hukum dan alat perlengkapannya tentu juga terus berkembang. Yang menjadi masalah adalah apakah hukum dapat berkembang sepesat dan secepat perkembangan dunia cyber? Bahkan pada taraf 'unlimited' yang bisa melanda semua kategori yang sempat terpikirkan manusia seperti u-commerce, u-banking, u-trade, u-retailing dan 'u'-'u' lainnya.
Terus berkembangnya pemanfaatan teknologi internet untuk berbagai kegiatan konvensional sehari-hari telah membuka jalan bagi 'kebebasan cyber'. Baik untuk kegiatan bisnis maupun dalam kegiatan awam sehari-hari, segala sesuatu yang terjadi dalam dunia cyber dapat dilakukan dengan mudah, bebas, canggih, cepat, efisien. Tak perlu lagi bertemu muka secara langsung. Semua ini tentu akan menimbulkan masalah apabila tidak atau belum secara utuh diatur oleh hukum.
Penyalahgunaan komputer baik sebagai subyek, obyek, alat atau sebagai simbol kiranya telah menjadi suatu momok tersendiri bagi keamanan lalu lintas hubungan antara pemakai jasa internet. Di antara berbagai bentuk kejahatan cyber yang paling banyak meresahkan masyarakat adalah manipulasi komputer sebagai bagian dari computer-related economic crimes dan meng-copy dan menjual copy computer software secara tidak sah. Kejahatan cyber dalam komunitas global masyarakat pengguna internet adalah suatu hal yang dapat disadari atau tanpa disadari, sengaja atau tidak sengaja dilakukan. Hal ini terjadi karena perkembangan tekhnologi informasi dan tingkat intelektualitas/intelegensia masyarakat yang semakin meningkat. Faktor internet itu sendiri juga menimbulkan selentingan-selentingan maya pada pengguna internet untuk terus dan terus mencari dan mencoba.
Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) menetapkan tiga jenis pelanggaran hukum yang terjadi dalam memanfaatkan sistim komunikasi teknologi informasi atau dikenal dengan istilah kejahatan di "dunia maya". Jenis pelanggaran itu diatur dan ditentukan sanksi hukumnya dalam RUU Informasi dan transaksi elektronik (ITE) yang akan disahkan DPR-RI.
Hal itu disampaikannya terkait pembahasan RUU ITE yang tengah dilakukan DPR-RI dan kini dalam tahap sosialisasi kepada publik dengan melibatkan pemerintah (Departemen Komunikasi dan Informasi RI). Kejahatan itu meliputi, pelanggaran isi situs web, pelanggaran dalam perdagangan secara elektronik dan pelanggaran bentuk lain. Kejahatan isi situs web terdiri dari pornografi dan pelanggaran hak cipta, ujarnya. Pornografi merupakan pelanggaran paling banyak terjadi di "dunia maya" dengan menampilkan foto, cerita atau gambar bergerak yang pemuatannya selalu berlindung dibalik hak kebebasan berpendapat dan berserikat. Alasan ini, sering digunakan di Indonesia oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pornografi itu, sehingga situs-situs porno tumbuh subur karena mudah diakses melalui internet.
Sementara itu, pelanggaran hak cipta sering terjadi baik pada situs web pribadi, komersial maupun akademisi berupa, memberikan fasilitas download gratis baik foto, lagu, softwere, filem dan karya tulis dilindungi hak ciptanya. Selain itu, menampilkan gambar-gambar dilindungi hak cipta untuk latar belakang atau hiasan web pages dan merekayasa gambar atau foto orang lain tanpa izin, seperti banyak terjadi pada situs-situs porno. Selanjutnya, kejahatan dalam perdagangan secara elektronik (e-commerce) dalam bentuk, penipuan online, penipuan pemasaran berjenjang online dan penipuan kartu kredit, penipuan online ciri-cirinya harga produk yang banyak diminati sangat rendah, penjual tidak menyediakan nomor telepon, tidak ada respon terhadap pertanyaan melalui e-mail dan menjanjikan produk yang sedang tidak tersedia. Resiko terburuk bagi korban kejahatan ini adalah telah membayar namun tidak mendapat produk, atau produk yang didapat tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Kemudian, penipuan pemasaran berjenjang online ciri-cirinya mencari keuntungan dari merekrut anggota dan menjual produk secara fiktif dengan resiko bagi korban, 98 persen investasi ini gagal atau rugi.
Pada akhirnya yang diperlukan adalah peningkatan faktor keamanan cyber yang dapat datang dari penyedia jasa dan informasi, serta terutama sekali harus datang dari kesiapan hukum dan penegakkannya.
Kamis, 18 Maret 2010
Membasmi Virus OjanBlank
Virus lokal OjanBlank cukup mengganggu dan berpotensi membahayakan. Virus ini menyusup dari perangkat eksternal yang terhubung lewat port USB, seperti USB FlashDisk ataupun hardisk portabel.
Saat menginfeksi komputer, virus ini akan melakukan berbagai hal. Termasuk di antaranya adalah memantau apakah komoputer korban terhubung ke internet, mematikan Windows Firewall, serta mengirimkan data-data dari komputer korban ke pembuat virus.
Berikut adalah langkah-langkah membasminya seperti diuraikan oleh analis antivirus dari Vaksincom, Adi Saputra, kepada detikINET, Kamis (18/3/2010):
1. Putuskan koneksi jaringan / internet.
2. Matikan System Restore
* Klik kanan My Computer, pilih Properties.
* Pilih tab System Restore, beri ceklist pilihan Turn off System restore
* Klik Apply, Klik OK.
3. Matikan proses virus (dengan Command Prompt).
* Klik Menu [Start] à [All Programs] à [Accessories] à [Command Prompt]
* Pada Command Prompt, ketik perintah “Tasklist (hal ini untuk melihat proses virus yang aktif yaitu “WinGUI.exe atau junx.exe)
* Setelah mengetahu proses virus yang aktif, matikan proses virus dengan menjalankan/ketik perintah Taskkill sebagai berikut:
o Taskill /f /im WinGUI.exe, atau
o Taskill /f /im junx.exe
4. Repair Registry Windows
Perbaiki Registry Windows yang sudah di modifikasi oleh virus dengan langkah sebagai berikut :
a. Salin script di bawah ini dengan menggunakan notepad :
[Version]
Signature="$Chicago$"
Provider=Vaksincom Oyee
[DefaultInstall]
AddReg=UnhookRegKey
DelReg=del
[UnhookRegKey]
HKLM, Software\CLASSES\batfile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software\CLASSES\comfile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software\CLASSES\exefile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software\CLASSES\piffile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software\CLASSES\regfile\shell\open\command,,,"regedit.exe "%1""
HKLM, Software\CLASSES\scrfile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon, Shell,0, "Explorer.exe"
HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Control\SafeBoot, AlternateShell,0, "cmd.exe"
HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Control\SafeBoot, AlternateShell,0, "cmd.exe"
HKLM, SOFTWARE\Classes\exefile\DefaultIcon,,,""%1" %"
[del]
HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, Microsoft Word Agents
HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, Microsoft Office Agents
b. Simpan file dengan nama repair.inf. Gunakan pilihan Save As Type menjadi All Files agar tidak terjadi kesalahan.
c. Klik kanan file repair.inf, kemudian pilih install
d. Restart komputer.
5. Hapus file induk serta file duplikat yang dibuat oleh virus OjanBLANK, dimana file tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
* Ukuran file 224 KB
* Berekstensi exe
* Memiliki icon MS Word
* Type file application.
6. Hapus file trojan dan file pendamping virus, yaitu sebagai berikut :
* C:\WINDOWS\system32\MSWINSCK.OCX
* C:\WINDOWS\system32\ijl11.dll
* C:\WINDOWS\system32\ms.exe
* C:\WINDOWS\system32\b.doc
7. Untuk pembersihan yang optimal dan mencegah infeksi ulang, sebaiknya menggunakan antivirus yang ter-update dan mengenali virus ini dengan baik.
semoga bermanfaat...
Selasa, 16 Maret 2010
ETIKA DIBIDANG IT
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompokProfesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu menguasai keterampilan tersebut, perlu dipahami bahwa dalam kaitan pekerjaan dan profesi, hakikat pekerjaan menuntut manusia untuk memilih profesi atau keahliannya secara bertanggung jawab sesuai kemampuannya.Etika dan profesi dalam IT sangat dibutuhkan pada saat ini dimana saat ini peranan dalam dunia IT merupakan sangat penting untuk itu perlu di tuntut etika dan profesionalisme yang sangat tinggi dalam dunia ini.
Teknologi Informasi ( IT ) merupakan teknologi yang selalu berkembang baik secara revolusioner ( seperti misalnya perkembangan dunia perangkat keras ) maupun yang lebih bersifat evolusioner ( seperti yang terjadi pada perkembangan perangkat lunak ).
Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang Teknologi Informasi menjadi suatu pekerjaan di mana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan Teknologi Informasi tersebut. Artinya, seseorang yang sudah sampai pada level “ahli” di satu bidang pada saat ini, bisa ketinggalan pada bidang yang sama di masa depan jika tidak mengikuti perkembangan yang ada.
1. Peningkatan Profesionalisme
Syarat profesionalisme yang harus dimiliki pekerja IT :
1) Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai bagian dari masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan abad 21.
2) Penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis, bukan hanya merupakan teori atau konsep.
3) Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan.
Penyebab rendahnya profesionalisme pekerja IT :
1) Masih banyak pekerja IT yang tidak menekuni profesinya secara total.
2) Belum adanya konsep yang jelas dan terdefinisi tentang norma dan etika profesi pekerja dibidang IT.
3) Masih belum ada organisasi profesional yang menangani para profesional dibidang IT.
2. Mempesiapkan SDM
Contoh program pendidikan Indonesia yang berkaitan dengan Teknologi Informasi :
1) Program Sekolah 2000
2) Program SMK Teknologi Informasi
3) Program Diploma Teknologi Informasi
4) Program Pendidikan Sarjana Teknologi Informasi
* Menjadi Profesional dengan sertifikasi
Alasan pentingnya sertifikasi profesionalisme dibidang IT :
1) Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan di bidang TI membutuhkan expertise.
2) Bahwa profesi dibidang TI, dapat dikatakan merupakan profesi menjual jasa dan bisnis jasa bersifat kepercayaan.
Manfaat adanya sertifikasi profesionalisme :
1) Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional
2) Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi
3) Pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik tingkat regional maupun internasional
4) Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional
5) Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan
Berdasarkan penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan etika Profesi diBidangIT
terlihat pada perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik itu di dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan maupun juga dalam pengambilan keputusan. Perubahan yang terjadi pada cara berpikir manusia sebagai salah satu akibat adanya perkembangan teknologi tersebut, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Demikian penjelasan sekilas dari penulis.atas perhatiannya terima kasih.